
8 Tips Memeriksa Mesin Mobil Bekas
Saat membeli mobil bekas, mesin jadi salah satu komponen utama yang harus mendapatkan perhatian ekstra. Sebaik apapun tampilan eksteriornya, akan sangat percuma bukan jika mesinnya selalu bermasalah?
Meski bekas, mesin yang terawat dengan baik biasanya akan tetap prima dan baik saat dijalankan. Makanya pemilik mobil harus rajin merawat mesin mobilnya agar ketika dijual kembali pun harganya tidak jatuh terlalu jauh.
Nah, bagi yang ingin membeli mobil bekas, simak dulu yuk beberapa tips untuk memriksa mesin mobil bekas yang masih prima agar bisa dipakai lama.
1. Cek Kebersihan Bagian Mesin
Kebersihan area mesin jadi hal awal yang bisa kamu perhatikan saat memeriksa kondisi mobil bekas.
Mesin yang sambungannya kendur atau pernah terkena banjir biasanya akan mudah ditebak dengan melihat bekas kotoran, bercak, ataupun kerak yang menempel pada mesin mobil tersebut.
Tidak hanya membuatnya tampak kotor, hal semacam ini juga berpotensi mengganggu kinerja mesin jika dibiarkan. Jadi jika kamu menemukan hal semacam ini, bersihkan kotoran tersebut lalu cek kondisi komponen di sekitar kotoran tersebut.
2. Cek Kondisi Baterai
Komponen selanjutnya yang bisa kamu periksa adalah baterai. Baterai yang bermasalah akan membuat mobil sulit untuk dinyalakan dan bisa mempengaruhi komponen elektrik mobil lainnya.
Satu hal yang seringkali mengganggu performa baterai adalah adanya kotoran serta endapan pada kutub baterai. Kamu bisa membersihkannya menggunakan amplas atau sikat kawat agar listrik dapat mengalir dengan baik.
3. Perhatikan Kondisi Oli
Oli jadi komponen penting yang memastikan mesin dapat berjalan mulus dan mencegah panas berlebih pada mesin.
Untuk memeriksa kualitas oli, cukup cabut stik oli dari mesin mobil bekas lalu cek tetesan oli yang menempel pada stik tersebut.
Jika oli masih berwarna bening, ini artinya oli masih dalam kondisi bagus. Tapi jika warnanya sudah mulai menghitam, tandanya oli harus segera diganti.

Selain memeriksa kualitasnya, pastikan oli juga dalam jumlah yang cukup.
Untuk mengetahuinya, bersihkan oli pada stik lalu tancapkan lagi ke mesin kendaraan. Jika sudah, cabut dan cek jumlah oli yang terbawa oleh stik. Jika jumlah oli cukup, maka jumlahnya akan relatif sama dengan jumlah sebelumnya.
Dan tidak kalah pentingnya, pastikan seal di sekitar mesin bekerja dengan sempurna untuk mencegah oli bocor. Oli mobil yang bocor dapat menimbulkan bahaya, terutama pada mesin yang jadi lebih cepat rusak.
4. Cek Sambungan
Di dalam mesin mobil terdapat beragam pipa atau selang yang termasuk dalam sistem pendingin maupun steering. Agar sistem dapat bekerja dengan baik, pastikan tidak ada bocoran atau rembesan pada pipa-pipa tersebut.
5. Periksa Rembesan Fluida pada Mesin
Selain kebocoran selang dan pipa, cek juga sambungan mesin lain, terutama pada area di sekitar sambungan silinder dan covernya.
Sambungan pada mesin mobil bekas seringkali aus sehingga tidak mampu lagi menahan cairan di dalamnya dengan sempurna. Hal ini menyebabkan kebocoran yang membuat mesin tidak berjalan optimal.
6. Hidupkan Mesin
Untuk memastikan kondisi mesin mobil bekas, coba hidupkan mesin seperti biasa.
Mesin mobil bekas yang masih sehat biasanya akan langsung menyala dalam satu kali start. Namun bila proses ini perlu diulang beberapa kali, hal ini bisa menjadi indikasi adanya masalah pada baterai atau kebocoran kompresi.
7. Dengar Suara Mesin untuk Mengetahui Kondisinya
Saat sedang dinyalakan, coba dengar suara mesin mobil bekas. Mesin yang masih cukup sehat biasanya akan cenderung tenang. Namun jika mesin mobil bekas bermasalah, akan muncul suara yang lebih kasar atau malah muncul suara yang tidak semestinya.
8. Lihat Warna Asap Kendaraan
Mesin mobil bekas yang sehat biasanya akan tetap mengeluarkan asap berwarna bening.
Jika asap mobil berwarna hitam, bisa jadi ada kerusakan sistem bahan bakar atau injektor pada mesin.
JIka asap mobil berwarna putih, ada kemungkinan terjadi kebocoran seal katup atau keausan ring piston sehingga oli mesin ikut masuk tercampur dan terbakar pada ruang bakar.