5 Tips Investasi P2P Lending untuk Pemula
P2P Lending (peer-to-peer lending) jadi salah satu bentuk investasi baru yang kini cukup populer di Indonesia. Melalui P2P lending, kita bisa mendanai beberapa proyek dengan imbalan bunga yang cukup menggiurkan.
Salah satu kelebihan P2P lending adalah imbal hasilnya yang cukup tinggi. Tergantung tingkat risikonya, P2P lending menawarkan return antara 14-21% setiap tahunnya. Nilai yang lebih tinggi dibanding investasi emas atau deposito bukan?
Tidak hanya itu, tenor pinjaman di aplikasi P2P lending juga tergolong singkat hanya dalam hitungan bulan atau minggu saja. Jadi kamu tidak perlu mengunggu terlalu lama untuk mendapatkan manfaat P2P lending.
Namun sama seperti jenis investasi lainnya, P2P lending juga memiliki beberapa kekurangan. Nah, untuk mengurangi risiko P2P lending, berikut adalah beberapa tips investasi P2P lending yang cocok untuk pemula.
1. Pilih Platform P2P Legal
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah memilih platform P2P yang legal dan terjamin keamanannya. Dengan begitu kamu bisa lebih yakin akan keamanan dana yang kamu tanamkan dan tidak terjebak pada investasi bodong.
Salah satu cara untuk melihat legalitas sebuah layanan P2P lending adalah dengan memeriksa apakah layanan tersebut sudah terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan) atau belum. Fintech P2P lending yang sudah terdaftar akan diawasi secara langsung oleh OJK, sesuai dengan Peraturan OJK Nomor 77/POJK.01/2016, untuk menjamin hak-hak kamu sebagai konsumen.
2. Cek Kinerja Platform P2P Tersebut
Untuk melihat kinerja platform P2P lending, kita bisa melihat nilai TKB90 yang umumnya dicantumkan pada halaman depan website P2P lending. Hal ini menjadi salah satu kewajiban layanan P2P lending yang ditekankan oleh OJK yang menginginkan adanya transparansi.
NIlai TKB90 sendiri menunjukan tingkat keberhasilan peminjam modal. Semakin tinggi nilainya, semakin baik pula pengelolaan dana yang dilakukan oleh platform P2P lending tersebut.
3. Pilih Proyek yang Sesuai
Setiap peminjam yang mengajukan pendanaan melalui platform P2P lending pastinya sudah melalui proses seleksi yang ketat. Makanya jangan heran bila masing-masing peminjam memiliki skor kredit yang berbeda-beda. Nilai skor kredit ini nantinya akan berpengaruh pada tinggi atau rendahnya risiko investasi.
Peminjam yang memiliki skor kredit yang rendah biasanya memiliki risiko kredit yang tinggi. Meski begitu nilai return yang didapat umumnya sebanding dan bernilai besar pula.
Sebaliknya, peminjam dengan skor kredit yang tinggi biasanya memiliki risiko yang lebih rendah dan dengan nilai keuntungan yang lebih rendah pula.
Makanya saat memilih, kamu bisa menyesuaikannya dengan profil investasi kamu. Mau investasi yang menghasilkan untung besar atau mencari aman dengan memilih pemijam yang memiliki risiko investasi rendah?
4. Cek Profil Peminjam
Setelah menentukan proyek yang akan didanai, kamu bisa melihat profil peminjam. Platform P2P lending sendiri umumnya sudah menyediakan fact sheet berisi informasi singkat mengenai peminjam seperti sejarah singkat, lokasi bisnis, dan masih banyak lagi.
Selain itu plaftom P2P lending juga umumnya menampilkan informasi keuangan peminjam seperti riwayat peminjaman, suku bunga yang didapat, serta tingkat keberhasilan pengembalian dana.
5. Diversifikasi
Tips investasi yang paling penting dan bekerja pada seluruh jenis investasi adalah diversifikasi.
Secara singkat, diversifikasi adalah usaha untuk meletakan dana investasi pada beberapa investasi yang berbeda, bukan pada satu investasi saja. Dengan begitu kita bisa meminimalkan risiko investasi dan tidak akan kehilangan seluruh uang bila investasi kita gagal.
Pada P2P lending, diversifikasi bisa dilakukan dengan memilih beberapa proyek dengan risiko investasi yang berbeda-beda. Jadi alih-alih menginvestaikan dana pada satu proyek saja, kita bisa membaginya pada beberapa proyek. Misalnya, Kita bisa memilih 3 proyek di mana 1 proyek memiliki risiko tinggi sementara dua lainnya berisiko rendah, atau semacamnya.
Itulah dia beberapa tips investasi P2P lending untuk pemula yang bisa kamu coba. Melakukannya dengan benar akan memastikan kamu mendapatkan return yang lebih optimal dengan risiko yang lebih rendah.