Perbedaan Power Bank Lithium-Ion dan Lithium-Polymer?
Mungkin tidak banyak yang tahu kalau powerbank terdiri dari berbagai jenis baterai. Teknologi yang paling umum digunakan adalah lithium-ion, namun kini penggunaan baterai lithium-polymer juga cukup mudah ditemukan.
Jika kamu ingin membeli power bank, kedua jenis baterai tersebut mungkin tidak akan terlalu diperhatikan, apalagi keduanya sama-sama bernama depan ‘lithium’. Padahal baik baterai lithium-ion maupun lithium-polymer masing-masing memiliki kelebihan sendiri.
Nah, agar kamu bisa lebih yakin saat memilih, simak dulu yuk perbedaan baterai power bank lithium-ion dan lithium-polymer berikut ini.
Perbedaan Powerbank Li-io (Lithium Ion) dan Li-po (Lithium-polymer)
Mengutip dari situs Android Authority, baterai lithium-ion sudah ada sejak tahun 1912, meski popularitasnya meningkat setelah teknologi tersebut diadopsi oleh Sony di tahun 1991. Sejak saat itu baterai lithium-ion digunakan di beragam gadget mulai dari kamera digital, music player, smartphone, drone, hingga powerbank.
Untuk baterai Lithium Polymer sendiri baru ada sejak tahun 1970-an dan hanya baru-baru ini saja digunakan di perangkat smartphone. Meski begitu popularitasnya semakin menanjak karena baterai semacam ini dapat di-charge dalam waktu yang lebih singkat dibanding baterai lithium-ion biasa.
Baik lithium-ion maupun lithium-polymer sama-sama menggunakan konsep seperti baterai pada umumnya. Pada keduanya terdapat anoda dan katoda yang menjadi kutub, elektrolit yang menjadi penghantar, serta pemisah antara anoda dan katoda.
Perbedaan utama keduanya ada pada elektrolit yang digunakan. Baterai lithium-ion menggunakan elektrolit berupa cairan kimia yang biasanya berupa ethylene carbonate atau diethyl carbonate. Sementara baterai lithium-polymer menggunakan elektrolit berupa bahan kimia padat berpori atau bahan lain yang menyerupai gel.
Kelebihan Baterai Lithium-Ion dan Lithium-Polymer
Kelebihan dan Kekurangan Power bank Lithium-Ion
Salah satu kebelihan baterai lithium-ion dibanding pendahulunya adalah minimnya ‘memory effect’ yang menyebabkan cells lebih sulit untuk di-charge berulang-ulang. Selama digunakan secara normal, baterai lithium-ion akan tetap awet dan bisa terus diisi daya hingga berkali-kali.
Tidak hanya itu, biaya produksinya pun lebih murah dibanding lithium-polymer sehingga harga powerbank bisa ditekan dan menjadi sangat terjangkau.
Untuk kekurangannya sendiri ada pada komposisi bahan kimia yang digunakan sehingga bentuknya terbatas dan lebih berat dibanding baterai lithium-poly.
Kekurangan yang paling mendasar lainnya adalah kapasitas baterai yang dapat berkurang seiring penggunaan. Daya pada baterai lithium-ion bahkan bisa habis terkuras saat tidak digunakan.
Tidak hanya itu, satu hal yang menjadi perhatian adalah cairan kimia pada baterai li-ion yang bisa menjadi tidak stabil saat berada pada suhu tinggi. Hal ini menjadi salah satu penyebab utama banyaknya kasus powerbank yang terbakar saat di-charge atau saat sedang digunakan.
Kelebihan dan Kekurangan Power bank Lithium-Polymer
Penggunaan elektrolit dalam bentuk yang berbeda membuat power bank lithium-polymer memiliki desain yang flexibel dan seringkali hadir dalam berbagai bentuk, serta cocok digunakan untuk desain yang sangat tipis.
Tidak hanya itu, baterai li-po memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk mengalami ‘kebocoran’ dan lebih aman saat berada di bawah temperatur tinggi.
Satu hal yang menjadi poin plus powerbank lithium-polymer adalah kemampuannya untuk dapat di-charge lebih cepat sehingga kamu tidak perlu menunggu lama untuk mengisi daya powerbank hingga penuh.
Meski begitu powerbank dengan baterai lithium-polymer umumnya berharga lebih mahal serta memiliki life cycles yang lebih singkat dibanding power bank dengan baterai li-ion.
Padahal dengan harga yang sama kamu bisa mendapatkan powerbank li-ion yang memiliki kapasitas daya yang lebih besar serta umur yang lebih panjang.
Powerbank Lithium-Ion vs Lithium-Polymer
Salah satu tips memilih power bank adalah dengan memeriksa komponen di dalamnya, salah satunya adalah jenis baterai yang digunakan. Pemilihan powerbank lithium-ion atau lithium-polymer bisa dilihat berdasarkan kebutuhan serta budget yang kamu miliki.
Secara umum, power bank lithium-ion menawarkan kapasitas daya yang besar dengan harga yang sangat terjangkau. Cocok untuk kamu yang ingin mencari power bank murah dan tidak digunakan cukup sering selama perjalanan.
Power bank dengan baterai lithium-polymer bisa jadi pilihan untuk kamu yang memilih power bank yang relatif lebih aman dan bisa di-charge dalam waktu yang lebih cepat. Tidak hanya itu, powerbank ini juga baik untuk kamu yang sering bepergian dan tidak mudah mengalami discharge meski disimpan dalam waktu lama.