10 Merek Jam Tangan Tertua di Dunia
Bicara jam tangan, kita mungkin akan teringat brand populer seperti Rolex, Tag Hauer, atau Seiko. Namun di luar itu, masih ada nama unik lain yang memiliki sejarah yang jauh lebih panjang dan dianggap sebagai merek jam tangan tertua di dunia.
Dibanding brand yang sekarang lebih terkenal, kebanyakan merk jam tangan tertua tersebut memang sangat asing. Beberapa kini berada di bawah manajemen besar, sementara yang lainnya bahkan menghilang dari peredaran.
Meksi begitu, beberapa merek jam tangan tertua di dunia tersebut memiliki andil besar dalam dunia horologi. Tidak hanya dalam mempopulerkannya, tapi juga dalam pengembangan teknik seputar industri jam tangan.
Nah, buat kamu yang penasaran, simak dulu yuk daftar merek jam tangan tertua di dunia yang sudah ada sejak abad ke-17 berikut ini.
Merek Jam Tangan Tertua di dunia
Berikut adalah tabel berisi daftar merek jam tangan tertua yang ada di dunia. Meski masih banyak yang bertahan hingga saat ini, beberapa brand sudah tidak lagi eksis dan sulit untuk mencari informasi mereka lebih dalam.
Gallet & Cie | 1466 |
Blancpain | 1735 |
Favre-Leuba | 1737 |
Ferdinand Berthoud | 1753 |
Vacheron Constantin | 1755 |
Manufacture Royale | 1770 |
Urban Jürgensen | 1773 |
Breguet | 1775 |
Bovet Fleurier | 1822 |
Baume & Mercier | 1830 |
Longines | 1832 |
Jaeger-LeCoultre | 1833 |
Patek-Philippe | 1839 |
A. Lange & Söhne | 1845 |
Ulysse-Nardin | 1846 |
Omega | 1848 |
Waltham | 1850 |
Tissot | 1853 |
Ernest Borel | 1856 |
Tag Heuer | 1860 |
1. Blancpain (1735)
Website: Blancpain.com
Blancpain jadi merek jam tangan paling tua di dunia. Brand ini bahkan masih memproduksi jam tangan mereka sendiri hingga sekarang. Meski begitu Blancpain tidak selalu eksis dan sempat menghentikan produksi mereka selama beberapa tahun ketika terjadi krisis quartz.
Blancpain sendiri didirikan oleh Jehan-Jaques Blancpain pada tahun 1735 di kampung halamannya di Villeret, Swiss. Deretan jam tangan mereka dikenal sebagai produk berkualitas yang berhasil mengkombinasikan seni, tradisi, dan inovasi.
Pada tahun 1932, merek ini tidak lagi dikelola oleh keluarga, sehingga diambil alih oleh dua staff mereka yang mengubah namanya menjadi Rayville-Blancpain. Untuk mendukung perkembangan mereka yang pesat, Blancpain pun bergabung dalam SSIH yang merupakan cikal bakal Swatch Group.
Menariknya, brand ini sempat dijual pada tahun 1983 ke Jacques Piguet yang berhasil melambungkan kembali nama Blancpain. Kesuksesan merek ini pun membuat SSIH kepincut dan membeli kembali Blancpain pada tahun 1992.
Sepanjang sejarahnya, Blancpain memiliki beberapa koleksi yang ikonik. Salah satunya adalah 1735 Grande Complication yang merupakan jam tangan mekanikal kompleks yang jadi ciri khas Blancpain dan hanya dibuat 30 buah saja. Selain itu ada Fifty Fathoms, jam khusus diving yang dibuat bekerja sama dengan Angkatan Laut Perancis, serta Villeret yang terinpirasi dari tempat lahir Blancpain dan menjadi produk utama brand ini.
2. Favre-Leuba (1737)
Website: Favre-Leuba.com
Tidak sulit untuk mencari merek jam tangan tertua kedua di dunia karena kamu bisa membaca tagline dari Favre-Leuba di Google sebagai, “Second Oldest Swiss Watch Brand.” Jadi brand ini mungkin bukan tertua kedua di dunia, tapi setidaknya di Swiss.
Sejarah Favre-Leuba di mulai pada tahun 1737 oleh Abraham Favre di kota yang terkenal sebagai kiblatnya jam tangan di Le Locle, Swiss. Brand ini kemudian berubah nama menjadi Favre-Leube setelah merger dengan Auguste Leuba, keluarga pembuat dan penjual jam tangan, pada tahun 1815.
Sejak awal, Favre fokus untuk meningkatkan teknologi pada jam tangan buatannya, seperti penggunaan material yang membuat jam tangan lebih akurat dan bisa diandalkan. Makanya Favre-Leube banyak memunculkan jam tangan yang tidak hanya mewah, tapi juga memiliki fitur yang jadi pionir bagi jam tangan lainnya.
Salah satu produk mereka yang cukup populer adalah Raider Bivouac 9000. Jam tangan ini sendiri merupakan penerus dari seri Bivouac yang pertama kali rilis pada 1962, dan dikenal sebagai jam mekanikal pertama dengan altimeter & aneroid barometer.
Selain itu ada pula seri jam tangan Bathy yang muncul pada tahun 1968. Jam tangan ini dikenal sebagai mechanical watch pertama yang bisa mengukur waktu diving, lengkap dengan durasi dan kedalamannya.
Sayangnya perjalanan merek jam tangan ini tidak selalu mulus. Sempat menjadi korban krisis kelangkaan quartz, brand ini kini dimiliki oleh Tata Group asal India setelah dibeli pada tahun 2011. Meski begitu pandemi membuat proses revitalisasi brand ini sedikit terhambat.
3. Jacquet Droz (1738)
Website: Jacquest-Droz.com
Lahir pada 1721, Pierre Jaquet-Droz sudah memiliki ketertarikan terhadap proses pembuatan jam sejak dini. Setelah mempelajarinya, ia pun membangun workshop-nya sendiri pada tahun 1738.
Satu hal yang mencolok dari koleksi jam tangan Jacquet Droz adalah mekanismenya yang kompleks serta perhatian terdapat detail yang sangat luar biasa. Tidak hanya pada seri jam tangannya, hal ini pun bisa dilihat dari karya fenomenal lain miliknya seperti automata, boneka mirip robot yang mampu mengingat perintah tertentu dan menulis secara otomatis.
Pada puncak kejayaannya, semua karya Jacquet Droz tidak hanya dinikmati oleh warga Eropa saja, tetap juga negara lain di Asia dan Afrika. Jacquet Droz bahkan jadi merek jam tangan pertama yang berhasil mengekspor produk mereka ke dataran Cina.
Sayangnya kebijakan di era Napoleon membuat brand ini mengalami keterpurukan. Kini mereka menjadi bagian dari Swatch Group setelah bergabung pada tahun 2000.
4. Ferdinand Berthoud (1753)
Website: FerdinandBerthoud.ch
Ferdinand Berthoud adalah merek jam tangan tertua lain yang mengambil nama dari pendirinya. Ia membuka bisnisnya sendiri setelah mendapatkan gelar Master Watchmaker dari French Royal Council atas karyanya yang luar biasa.
Satu hal yang menarik, Ferdinand Berthoud lebih dari seorang inovator jam tangan, tapi juga ilmuwan. Ia munkgin jadi satu-satunya watchmaker yang mempublikasikan semua penelitan dan temuannya secara detail. Selama hidupnya, ia telah mempublikasikan lebih dari 4,000 halaman tulisan. Karyanya pun tidak hanya jam tangan, tapi juga tools spesialis dan berbagai alat ukur presisi.
Ferdinand Berthoud sendiri memegang posisi sebagai Horologist-Mechanic bagi Kerajaan dan Angkatan Laut Perancis. Karena itulah ia dikenal sebagai salah satu pakar marine chronometers. Ia pun banyak mendedikasikan waktunya untuk mencari inovasi baru untuk mengembangkan jam tangan naval-nya.
Sayangnya bisnis ini sempat terhenti pada 1876 setelah pewaris keluarga terakhir, Charles-Auguste Berthoud, meninggal dunia. Pada tahun 2015, brand ini diluncurkan ulang dengan tetap mempertahankan spirit dan warisan dari pendirinya.
5. Vacheron Constantin (1755)
Website: Vacheron-Constantin.com
Bila diperhatikan, kebanyakan merek jam tangan tertua di dunia sebelumnya tidak selalu eksis dan sempat memiliki masa vakum. Karena itulah Vacheron Constantin sering dianggap sebagai brand jam tangan tertua karena mereka belum pernah berhenti beroperasi sejak awal berdirinya.
Vacheron Constantin sendiri didirikan oleh Jean-Marc Vacheron pada tahun 1755 di Jenewa, Swiss. Pada perjalanannya, brand ini menggaet François Constantin sebagai partner pemasaran mereka. Brand ini pun berubah nama menjadi Vacheron & Constantin sebelum terdaftar resmi menjadi Vacheron Constantin pada tahun 1970.
Vacheron Constantin sendiri terkenal dengan arloji dan komplikasi horologi Haute. Tidak heran bila mereka sering disebut sebagai salah satu merek jam tangan terbaik asal Swiss. Bahkan, merek ini disebut sebagai salah satu dari Holy Trinity of Watches, bersama dengan merek Patek Philippe dan Audemars Piguet.
Merek jam tangan tertua ini memiliki beberapa koleksi ikonik seperti Patrimony yang terinspirasi dari desain mereka di era 1950-an. Dengan bentuk yang simpel dan elegan, seri ini dikenal memiliki desain yang tipis, namun tetap kompleks dengan fitur kalender hingga fase bulan.
Selain itu ada juga seri Overseas yang resmi dikenalkan pada 1996. Versi baru mereka mengalami sedikit perubahan dengan tambahan beragam fitur seperti chronograph, waktu dunia, tourbillon, dan masih banyak lagi.
6. Manufacture Royale (1770)
Website: Manufacture-Royale.com
François-Marie Arouet alias Voltaire mungkin lebih dikenal sebagai penulis dan filsuf asal Perancis yang termahsyur. Padahal selain itu, ia juga adalah seorang pebisnis yang jeli melihat peluang besar.
Saat masa pengasingannya di Inggris, ia menemui banyak tokoh, termasuk George Graham, astronomer sekaligus pembuat jam yang memberikannya inspirasi untuk memproduksi jam tangan berkualitas untuk para elite.
Ide ini pun ia realisasikan selama hidupnya di kota Ferney yang dekat dengan Jenewa, Swiss. Dengan bantuan watchmaker berpengalaman seperti Jean-Antoine Lépine, Voltaire pun mampu mengembangkan bisnisnya, serta membuat kota Ferney dikenal lebih luas.
Di era 1800-an, jam tangan Manufacture Royale pun menjadi perwujudan kualitas terbaik dalam hal pengukuran waktu. Setiap jam dibuat dengan komplikasi yang menantang, lengkap dengan tampilan eksterior mewah yang mmpu memperlihatkan status pemakainya.
Sama seperti brand yang hadir pada era tersebut, kelangsungan Manufacture Royale tidaklah selalu mulus. Sempat terhenti lama, nama brand ini kembali dihidupkan pada tahun 2010 sebelum akhirnya dibeli oleh keluarga Gouten pada tahun 2013.
7. Urban Jürgensen (1773)
Website: UrbanJurgensen.com
Urban Jürgensen adalah merek jam tangan tertua asal Denmark yang sudah ada sejak tahun 1773. Urban, bersama dengan ayahnya Jürgen Jürgensen, telah lama dikenal sebagai orang yang memperkenalkan industri jam tangan ke Denmark.
Setelah belajar dari sang ayah, Urban Jürgensen pindah ke Le locle, Swiss, untuk bekerja dengan Jacques-Frédéric Houriet yang pada akhirnya menjadi fondasi bagi koneksi Denmark-Swiss yang masih bertahan hingga kini. Ia pun menimba banyak ilmu dari Breguet di Paris dan Arnold di London.
Brand ini akhirnya diurus keluarga secara turun temurun sebelum keturunan terakhir mereka meninggal pada 1912. Setelah itu brand ini terus berpindah tangan, sampai akhirnya kini diambil alih oleh watchmaker kenamaan asal Finlandia, Kari Voutilainen.
Sama seperti kebanyakan jam tangan asal Denmark, Urban Jürgensen juga memiliki tampilan yang stylish dan minimalis dibanding jam tangan mewah lainnya. Namun jangan salah sangka! Di balik kesederhanaannya, Urban Jürgensen menyembunyikan kompleksitas yang dibarengi dengan performa, stabilitas dan estetika gerak yang membuat brand ini begitu disegani.
8. Breguet (1775)
Website: Breguet.com
Breguet adalah merek jam tangan mewah Swiss-Perancis yang didirikan oleh Abraham-Louis Breguet di Paris pada tahun 1775. Saat ini mereka masuk ke dalam Swatch Group dan menjadi member aktif dari Federation of the Swiss Watch Industry.
Abraham-Louis sendiri sering dianggap sebagai salah satu pionir dan bapak dari pembuatan jam modern.
Salah satu pencapaiannya yang terkenal adalah paten jam tourbillon pada tahun 1801. Pergerakan tourbillon (whirlwind) adalah mekanisme yang dipakai untuk menihilkan gaya gravitasi yang mempengaruhi gerakan jam, dan jadi fondasi bagi banyak jam modern saat ini.
Tidak cuma itu, Abraham-Louis juga mempatenkan dan memproduksi jam self-winding watch pada 1780, serta jam tangan pertama pada 1810 yang dibuat untuk Queen of Naples.
Meski kini tidak lagi dikelola keluarga Breguet, merek jam tangan tertua ini tetap mempertahankan seni watchmaking yang membuat semua produk mereka dikenal sebagai jam tangan mewah nan akurat.
9. Bovet Fleurier (1822)
Website: Bovet.com
Bovet Fleurier adalah merek jam tangan asal Swiss yang dibuat di London, Inggris, oleh Édouard Bovet dan dua saudaranya.
Sat hal yang menarik, Bovet membuat perusahaan ini khusus untuk memenuhi permintaan pasar Cina. Ide ini sendiri ia dapat saat kunjungannya ke negeri Tiongkok saat masih bekerja pada brand lain di London.
Pemilihan London sebagai markas mereka ditenggarai karena kemudahan pengiriman produk mereka melalui East India Company yang banyak beraktivitas di Inggris. Ide ini pun terbukti brilian karena Bovet berhasil menjadi market leader, terutama di Cina Selatan.
Bovet sendiri terkenal dengan dial jam berkualitas tinggi serta skeleton views yang menampilkan keindahan pergerakan jam tangan mereka.
Selain itu desain juga menjadi salah satu yang khas dari salah satu merek jam tangan tertua ini. Salah satunya adalah adanya ukuran serta miniatur lukisan yang sangat berkesan di pasar Cina. Mereka pun banyak mempekerjakan artisan wanita yang saat itu dianggap revolusioner.
Sayangnya kejayaan Bovet terganjal akibat ketidakstabilan politik di Cina dan banyaknya produk palsu di pasaran. Hal ini pun membuat kepemilikan Bovet berpindah-pindah sebelum akhirnya dikelola oleh Pascar Raffy hingga saat ini.
10. Gallet & Cie (1466)
Website: GalletWatch.com
Satu hal yang sulit dalam membuat daftar merek jam tangan tertua di dunia adalah sulitnya memverifikasi dokumen resmi perusahaan yang sudah berusia ratusan tahun. Dalam hal ini, Gallet & Cie mungkin punya sejarah yang jauh lebih panjang dibanding brand lain di daftar ini.
Gallet sendiri memiliki sejarah yang kurang jelas. 1466 adalah tahun di mana Humbertus Gallet, pendiri Gallet, tercatat sebagai warga Geneva yang bekerja sebagai watchmaker. Namun brand ini baru resmi didaftarkan pada 1826 oleh keturunan mereka, Julien Gallet, setelah memindahkan bisnis mereka ke La Chaux-de-Fonds.
Sepanjang sejarahnya, Gallet telah melakukan berbagai inovasi yang membuat mereka di kenal di dunia horologi. Sebagai contoh, mereka membuat jam tangan pertama dengan center-originating sweep second hand untuk mengukur detak jantung, stopwatch waterproof pertama, serta stopwatch pertama dengan built-in spare parts.
Salah satu seri populer mereka adalah Flight/Flying Officer yang dibuat pada tahun 1939. Jam ini sendiri merupakan permintaan khusus Harry S. Truman untuk Angkatan Udara Amerika Serikat dengan fitur khusus untuk mempermudah penerbang menghitung perbedaan waktu saat terbang.
Selain itu ada juga seri Multchron yang menyediakan beragam jenis jam tangan untuk keperluan militer, sports, balapan, hingga penerbangan.
11. A. Lange & Söhne (1845)
Website: alange-soehne.com
A. Lange & Söhne sebenarnya tidak masuk dalam 10 besar di daftar ini, namun namanya rasanya patut disebut mengingat brand ini adalah merek jam tangan tertua di Jerman.
A. Lange & Söhne sendiri didirikan oleh Ferdinand Adolph Lange pada tahun 1845. Sebagai salah satu watchmaker terbaik di Eropa, kemampuan, komitmen dan ketekunannya berhasil membuat jam tangannya populer. Kualitas A. Lange & Söhne bahkan sering disamakan dengan merek jam tangan Swiss ternama seperti Audemars Piguet, Patek Philippe, dan Vacheron Constantin.
Meski begitu peninggalan terbesar Lange adalah keberhasilannya dalam menyulap kota Glashütte, dari kota tambang yang redup menjadi kiblatnya jam tangan dunia. Kota ini bahkan sering disandingkan dengan Jenewa atau Le Locle di Swiss.
Kualitas jam tangan A. Lange & Söhne dan reputasi Lange jelas membuat kota Glashütte lebih dikenal. Namun perannya dalam mendirikan Glashütte School of Watchmaking di tahun 1878 menarik minat banyak watchmaker yang ingin belajar atau meningkatkan skill mereka.
Dari sekolah ini, muncul lah banyak watchmaker berskill tinggi yang pada akhirnya berperan penting dalam memantapkan Glashütte sebagai pusat jam-nya Jerman. Dari kota ini pulalah muncul banyak merek jam tangan Jerman terbaik seperti Glashütte Original, Nomos, Mühle-Glashütte, hingga Moritz Grossmann.
Itulah dia beberapa merek jam tangan tertua di dunia yang bahkan masih eksis hingga sekarang. Meski sempat terpinggirkan akibat jam tangan quartz, merek yang kebanyakan membuat jam tangan mekanik ini masih terus meninggalkan legacy mereka di dunia horologi dengan menciptakan jam tangan berkualitas tinggi. Dengan masih tingginya permintaan akan jam tangan mereka, kita masih akan mendengar nama mereka hingga mungkin hingga ratusan tahun lagi.