13 Merek jam Tangan Jerman Terbaik di Dunia
Dibandingkan Swiss atau Jepang, merek jam tangan Jerman mungkin tidak terlalu populer di Indonesia. Padahal, jam tangan buatan Jerman adalah salah satu yang terbaik di dunia, dan dikenal akan ketangguhan serta inovasinya.
A. Lange & Söhne dan Glashütte Original memiliki sejarah panjang dalam dunia jam dan punya kualitas yang bahkan sering disamakan dengan the holy trinity of watch dari Swiss. Di luar itu ada nama lain seperti Nomos dan Damasko yang merupakan brand baru namun telah mendapatkan tempat tersendiri di kalangan pecinta jam tangan.
Sejarah Jam Tangan Jerman
Sejarah jam di Jerman tidaklah singkat. Pada awal abad ke-16, mereka sudah membuat jam mekanik mereka sendiri meski baru sebatas digunakan di tempat umum. Tiga abad berselang, Jerman dikenal sebagai salah satu watchmaker terbaik dengan tingkat akurasi dan presisi yang luar biasa.
Sempat mengalami kemunduran akibat Perang Dunia, merek jam tangan Jerman kembali hidup mulai awal tahun 90-an setelah bersatunya Jerman Barat dan Timur. Kini, mereka pun melanjutkan tradisi pembuatan jam tangan mereka dengan fokus pada kualitas serta craftmanship yang tidak kalah sempurna dibanding jam tangan Swiss atau Jepang.
Satu hal unik dari jam tangan buatan Jerman adalah gaya yang mereka gunakan, Bauhaus Style.
Jam tangan dengan gaya Bauhaus adalah jenis jam tangan modern minimalis yang dikembangkan pada tahun 1920-an dan 1930-an oleh sekolah desain Bauhaus di Jerman. Bauhaus sendiri merupakan sekolah desain terkenal yang berusaha memadukan seni dan keahlian dengan metode produksi industri.
Jam tangan gaya Bauhaus memiliki ciri khas berupa garis sederhana, fungsional, dan memiliki ornamen yang minimal. Tampilan jam biasanya akan tersusun rapih, dengan angka dan jarum jam yang besar dan mudah dibaca. Kotak dan tali jam tangan biasanya terbuat dari logam atau kulit dan dirancang agar tahan lama dan fungsional.
Saat ini, ada banyak merek jam tangan Jerman yang kembali menghidupkan Bauhaus Style pada koleksi mereka, seperti yang dilakukan oleh brand Nomos dan Junghans. Tampilan yang sederhana namun elegan, serta desainnya yang timeless dan erat dengan modernism membuat jam tangan seperti ini banyak dinikmati kolektor jam tangan.
Merek Jam Tangan Jerman Terbaik
1. A. Lange & Söhne
Jam tangan Jerman terbaik dan terpopuler di dunia rasanya patut disematkan kepada A. Lange & Söhne. Kualitas brand ini bahkan seringkali disandingkan dengan the holy trinity of watches, Audemars Piguet, Patek Philippe, dan Vacheron Constantin.
A. Lange & Söhne didirikan pada tahun 1845 oleh Ferdinand Adolph Lange di Glashütte, yang membuatnya jadi salah satu merek jam tangan tertua di dunia. Sempat terhenti akibat Perang Dunia II, merek ini kembali dihidupkan oleh keturunan Lange pada tahun 1990.
Satu hal yang membuat jam tangan A. Lange & Söhne disegani adalah tingkat presisi dan kerumitannya. Jam tangan mereka banyak menampilkan komplikasi rumit seperti perpetual calendar, fase bulan, dan tourbillon. Merek ini juga terkenal dengan hasil akhir yang sangat indah dan menaruh perhatian yang besar terhadap detail, dengan setiap jam menampilkan gerakan yang dihias dengan halus yang terlihat melalui penutup belakang transparan dari kristal safir.
Salah satu koleksi A. Lange & Söhne paling ikonik di era modern adalah Lange 1. Diperkenalkan pada tahun 1994, jam tangan ini menampilkan dial berdesain asimetris dengan tampilan tanggal yang besar. Koleksi populer lainnya dari merek tersebut termasuk Saxonia, Datograph, 1815, dan Richard Lange.
2. Nomos
Nomos didirikan pada tahun 1990 oleh fotografer bernama Roland Schwertner yang ingin ikut kembali menghidupkan tradisi kota Glashütte dalam pembuatan jam tangan. Meski punya sejarah yang relatif singkat, Nomos dengan cepat jadi salah satu merek jam tangan Jerman terpopuler di dunia.
Jam tangan Nomos dikenal dengan desain minimalis dengan garis-garis yang tertata rapi yang sangat terinspirasi gaya Bauhaus. Salah satu fitur khas mereka adalah penggunaan typeface unik pada angka dan tulisan pada dial yang memberikan kesan modern.
Desain jam tangan mereka bahkan diakui dunia melalui ratusan award yang mereka menangkan. Nomos bahkan menjadi brand non-Swiss selain A. Lange & Söhne yang berhasil meraih penghargaan Grand Prix d’Horlogerie de Genève (GPHG).
Meski begitu satu pencapaian Nomos yang sulit ditandingi brand lain adalah in-house moevement mereka. Nomos merilis pergerakan jam tangan bernama Alpha pada tahun 2005. Mereka pun melanjutkannya dengan membuat kaliber mereka sendiri, baik untuk jam tangan manual maupun automatic.
Jam tangan dengan in-house movement umumnya lebih banyak ditemukan pada jam kelas atas yang berharga mahal. Namun Nomos menawarkan harga yang jauh lebih terjangkau dan membuatnya banyak menjadi incaran pecinta jam tangan.
3. Glashütte Original
Sejarah Glashütte Original bisa ditarik dari tahun 1845 ketika Ferdinand Adolph Lange dkk memutuskan untuk datang ke kota Glashütte dan membuat kota tersebut populer dengan produksi jamnya. Di era Jerman timur, semua produsen jam ini digabung menjadi Glashütte Uhrenbetriebe (GUB) sebelum runtuhnya tembok Berlin membuat perusahaan tersebut melakukan restrukturisasi. Pada tahun 1994, lahirlah merek Glashütte Original sebagai suksesor GUB tersebut.
Meski kini dimiliki oleh Swatch Group asal Swiss, Glashütte Original tetap memproduksi jam tangan mereka di Jerman. Tidak kurang dari 95% komponen yang mereka gunakan bahkan dibuat sendiri, termasuk movement mereka yang dikenal karena presisi, daya tahan, dan inovasi teknisnya, serta didekorasi dan diselesaikan dengan standar yang sangat tinggi.
Jam tangan Glashütte Original dikenal memiliki desain yang elegan dan sering menampilkan elemen klasik seperti angka Romawi, railroad tracks, dan tangan jam berwarna kebiruan. Banyak jam tangan Glashütte Original juga menampilkan komplikasi seperti fase bulan, perpetual calendar, dan kronograf, yang menambah fungsionalitas dan daya tariknya.
Menariknya, Glashütte Original juga dikenal memiliki sekolah bernama The Alfred Helwig School of Watchmaking. Diresmikan pada 2002, sekolah ini meneruskan tradisi German Watchmaking School Glashütte yang sudah ada sejak tahun 1878 dalam melahirkan pembuat jam handal di Eropa.
4. Union Glashütte
Union Glashütte adalah brand yang sudah ada sejak tahun 1893. Merek jam tangan Jerman ini diprakarsai oleh Johannes Dürrstein, mantan salesman jam yang ingin jam tangan berkualitas buatan Glashütte bisa dinikmati oleh lebih banyak orang.
Berawal dari usaha kolektif para watchmaker di area Glashütte, Union Glashütte dengan cepat dikenal karena produknya yang berkualitas. Sempat terhenti di tahun 1925, brand ini kembali dihidupkan pada tahun 1996 dengan menjadi bagian dari Glashütte Original.
Pada tahun 2000, Union Glashütte secara resmi dimiliki oleh Swatch Group. Delapan tahun berselang, Swatch Group pun memutuskan Union Glashütte sebagai brand independen dengan produksi dan koleksi mereka sendiri.
Meski sudah berusia 125 tahun, Union Glashütte tetap mempertahankan visi mereka agar jam tangan buatan Jerman ini tetap dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Namun, mereka tidak melupakan kualitas tinggi yang mereka terapkan pada jam tangan mereka.
Kini, Union Glashütte memiliki beragam model jam tangan untuk berbagai suasana yang semuanya merupakan jam tangan mekanik. Desain yang dipilih pun mencerminkan gaya khas Jerman yang terlihat klasik dan tidak lekang oleh waktu. Hal ini pun dilengkapi dengan in-house movement yang disesuaikan dengan masing-masing jam tangan mereka.
5. Junghans
Junghans adalah satu dari beberapa merek jam tangan tertua di dunia yang tidak pernah berhenti beroperasi sejak berdiri pada tahun 1861.
Meski begitu, brand yang didirikan oleh Erhard Junghans ini awalnya hanya membuat parts untuk jam sebelum memproduksi jam mereka sendiri dan menjadi produsen jam terbesar di dunia pada awal 1900-an. Mereka pun baru membuat jam tangan pada tahun 1930-an.
Jam tangan Junghans dikenal dengan desainnya yang sederhana, elegan, dan estetika minimalis. Hal ini tidak lepas dari peran Max Bill, desainer asal Swiss yang juga penganut gaya Bauhaus khas Jerman. Desain timeless pada koleksi Max Bill milik Junghans yang sudah membuat mereka meraih banyak penghargaan pun banyak dipertahankan hingga kini.
Untuk urusan inovasi, Junghans juga tidak kalah menariknya. Selain menggunakan movement buatan mereka sendiri, Junghans pun dikenal sebagai jam tangan pertama yang menggunakan teknologi radio kontrol pada model Mega 1. Dengan teknologi ini, jam tangan mereka dapat disinkronkan dengan atomic clock yang tersebar di beberapa negara. Hal ini membuat radio controlled watch mereka diklaim akurat hingga selisih 1 detik per 1000 tahunnya.
6. Wempe
Sejarah Wempe dimulai pada tahun 1878 saat Gerhard Diedrich Wempe membuka toko yang awalnya menawarkan perbaikan jam dan menjual perhiasan serta jam tangan pre-owned. Kesuksesannya dalam mengelola toko dan menawarkan customer service yang luar biasa membuat Wempe memiliki beberapa cabang lainnya. Konsep ini bahkan masih terus digunakan hingga mereka memiliki lebih dari 30 cabang di banyak kota besar di seluruh dunia.
Menariknya, butik Wempe tidak hanya menjual jam tangan buatan mereka sendiri, tapi juga banyak merek jam tangan Swiss serta jam buatan Jerman lainnya. Fokus mereka pada reparasi jam tangan mewah pun masih terus dipertahankan dengan beroperasinya service center jam terbesar di Eropa.
Pada awal abad ke-20, Wempe mulai memproduksi jam tangan selain jam saku tradisionalnya. Namun, baru pada tahun 2006, Wempe meluncurkan lini jam tangannya sendiri di bawah merek Wempe Glashütte.
Salah satu jam tangan yang menonjol dari koleksi Wempe Glashütte adalah Chronometerwerke Automatic, yang menampilkan mesin jam bersertifikasi COSC yang akurat hingga -4/+6 detik per hari. Ada juga Chronograph Zeitmeister Sports Diver, yang merupakan jam tangan kuat dan kokoh yang dirancang untuk penggunaan di bawah air.
7. Sinn
Sinn Spezialuhre didirikan pada tahun 1961 oleh Helmut Sinn, seorang test pilot dan instruktur penerbangan yang juga pernah bekerja pada perusahaan pembuat instrumen navigasi pesawat. Tidak puas dengan kinerja chronometer yang ada pada saat itu, Sinn pun bernisiatif untuk membuat chronometer untuk pilot dan jam kokpit-nya sendiri.
Pada tahun 1994, merek ini diambil alih oleh Lothar Schmidt yang juga menandai era modern Sinn. Dengan latar belakang engineer, Sinn dibawanya fokus pada teknologi seputar jam tangan.
Salah satunya adalah teknologi Tegiment yang membuat case jam tangan mereka tahan terdapat korosi dan goresan. Lalu ada teknologi Temperature Resistance yang membuat jam tangan mereka mampu beroperasi pada suhu –45 °C hingga +80 °C. Kemudian ada Diapal Technology yang memungkinkan kombinasi material tanpa lubrikasi yang dapat meningkatkan presisi jam. Mereka pun menjadi inisiator bagi standar DIN 8330 dan DIN 8306 bagi jam tangan khusus pilot dan penyelam.
Secara umum, hal ini membuat jam tangan Sinn dikenal karena presisi, daya tahan, dan fungsionalitasnya. Mereka sering menampilkan komplikasi seperti kronograf, fungsi GMT, dan berbagai jenis pengatur waktu. Tidak ketinggalan, mereka pun sangat menekankan penggunaan material berkualitas tinggi, seperti baja tahan karat, titanium, dan kristal safir.
8. Stowa
Stowa adalah jam tangan buatan Jerman yang sudah ada sejak tahun 1927. Nama Stowa diambil dari inisial pendirinya, Walter Storza. Pada tahun 1996, merek ini diambil alih oleh Jörg Schauer, pemilik merek jam tangan Schauer sekaligus movement maker DUROWE (Deutsche Uhrenrohwerke) yang diinisiasi oleh Stowa.
Merek jam tangan ini begitu populer di tahun 30-an dan 40-an. Antea adalah model pertama mereka yang dibuat dengan Bauhaus Style dan kini dibuat ulang dengan sentuhan modern. Selain itu model Flieger yang digunakan pilot Luftwaffe pada WWII juga dibuat ulang dan menjadi model yang populer hingga kini.
Salah satu keunggulan jam tangan Stowa adalah penggunaan bahan berkualitas tinggi, seperti baja tahan karat dan kristal safir, dan ditenagai oleh mesin jam mekanis yang andal, seringkali bersumber dari pabrikan Swiss.
Untuk saat ini, Stowa fokus memasarkan produk mereka melalui website. Uniknya, mirip dengan merek jam tangan Jepang, Knot, Stowa juga menawarkan berbagai opsi penyesuaian, yang memungkinkan pelanggan memilih dari berbagai warna dial, bahan strap, bahkan menulis ukiran mereka sendiri pada bagian jam.
9. Moritz Grossmann
Moritz Grossmann adalah sosok penting dalam sejarah pembuatan jam di Jerman. Bersama dengan Ferdinand Adolph Lange, Grossman juga memiliki andil besar dalam membuat kota Glashütte sebagai salah satu kiblatnya jam tangan.
Grossman mendedikasikan hidupnya untuk meningkatkan standar pembuatan jam tangan di Glashütte. Selain berinovasi untuk menyempurnakan jam tangan buatannya, ia pun banyak membagikan jurnal, menerjemahkan literatur asing, hingga membantu mendirikan the German School of Watchmaking (Deutsche Uhrmacherschule Glashütte).
Brand ini sendiri lalu vakum cukup lama setelah kematian Grossman di tahun 1885. Namun pada tahun 2008, watchmaker bernama Christine Hutter yang sebelumnya memegang peranan penting di Wempe, Glashütte Original, dan A. Lange & Söhne mengambil alih merek ini dan memberikan dampak besar melalui koleksi eksklusif mereka.
Menghormati nama besar Grossman, jam tangan ini kini dibuat menggunakan prinsip manu factum. Ini artinya semua proses yang diperlukan dalam membuat jam tangan Moritz Grossmann dibuat secara manual dan dipercayakan kepada spesialis, mulai dari pembuatan blueprint, pembuatan parts, perakitan, hingga finishing.
Jadi tidak mengherankan bila Moritz Grossman hanya mampu membuat 200-an jam tangan saja setiap tahunnya. Tingkat presisi yang tinggi, atensi terhadap detail, level finishing yang tinggi, serta inovasi yang canggih membuat jam tangan Moritz Grossman begitu disegani dan diburu kolektor jam tangan mekanik.
10. MeisterSinger
MeisterSinger didirikan pada tahun 2001 oleh Weller Manfred Brassler, pebisnis sekaligus jeweler yang sebelumnya juga memiliki merek jam tangan Watch People.
Sedari awal, Brassler memiliki visi dan filosofi unik dan banyak terinspirasi dari jam zaman dahulu, seperti jam matahari serta menara jam dari Abad Pertengahan. Maka dari itu, jam tangan MeisterSinger memiliki ciri unik berupa hour hand yang tidak ditemani oleh minute hand. Kamu pun tetap bisa mengetahui menit pasti pada jam tersebut dengan melihat garis skala pada pinggiran jam yang terbagi menjadi 12 bagian.
Ciri unik lain dari jam MeisterSinger adalah penggunaan angka nol (0) pada penulisan angka agar masing-masing angka ditulis seimbang dalam dua digit. Meski terlihat sederhana, desain ini berhasil memenangkan puluhan penghargaan bergensi dari German Design Award, Red Dot Award, IF Design Award, serta Good Design.
Desain yang unik ini dikombinasikan dengan craftmanship terbaik setara jam buatan Swiss. Penggunaan material berkualitas pun berhasil dikombinasikan dengan movement buatan mereka sendiri untuk menciptakan jam tangan yang tidak hanya terlihat bagus, tapi juga fungsional, tangguh dan bisa diandalkan.
11. Damasko
Damasko adalah merek jam tangan Jerman yang didirikan oleh Konrad Damasko pda tahun 1994. Industri keluarga ini dimulai saat Damasko menyadari bahwa material yang dikembangkannya untuk industri penerbangan dan luar angkasa bisa diaplikasi pada jam tangan. Karena itulah, mereka terpilih menjadi supplier untuk Sinn hingga tahun 2002.
Ketahanan material yang digunakan Damasko memang menjadi keunggulan produk mereka. Baja yang mereka gunakan bahkan diklaim lebih tangguh dibanding 316L stainless steel yang menjadi standar jam tangan mewah lainnya.
Inovasi juga jadi hal yang tidak lepas dari Damasko. Mereka setidaknya memiliki 150 paten untuk proses pembuatan material serta beragam teknologi yang mereka kembangkan untuk jam tangan mereka. Damasko pun jadi salah satu merek jam tangan yang membuat semua komponen mereka sendiri, mulai dari bracelets, movements, escapements dan masih banyak lagi.
Secara desain, Damasko rasanya mencerminkan ciri khas Jerman dengan sempurna. Tanpa desain yang flashy dan terlihat rumit, namun bekerja dengan baik, bisa diandalkan di segala kondisi, dan fokus pada fungsionalitas.
12. Mühle Glashütte
Mühle Glashütte didirikan oleh Robert Mühle pada tahun 1869 setelah bekerja di bawah Moritz Großmann. Menariknya, Mühle Glashütte jadi salah satu perusahaan jam tertua yang dimiliki oleh keluarga yang sama di Jerman. Meski begitu mereka juga termasuk yang termuda karena baru mulai membuat jam tangan pada tahun 1996.
Awal berdiri, Mühle Glashütte banyak membuat alat pengukuran presisi untuk sekolah pembuatan jam. Setelah itu mereka mengembangkan bisnis mereka dengan membuat speedometer, jam kendaraan, hingga alat pencatat waktu untuk pesawat.
Diversifikasi produk ini membuat mereka mampu bertahan di saat perusahaan lainnya mengalami kemunduran di masa-masa sulit Jerman. Setelah WWII, Mühle Glashütte bahkan banyak bekerja pada kronometer laut profesional, jam tangan kapal, dan instrumen kelautan lain seperti Barometer atau hygrometer.
Permintaan untuk membuat jam tangan pada tahun 1995 akhirnya membuat Mühle Glashütte masuk ke dalam bisnis tersebut. Dengan pengalamannya membuat tools presisi serta instrumen kelautan, tidak heran jika jam tangan pertama yang dijual oleh Mühle Glashütte adalah sport diving watch Herren-Sporttaucher-Uhr dan marine pilot watch Marinefliegeruhr-I.
Kini, Mühle Glashütte lebih dikenal dengan produk jam tangan tangguh mereka seperti S.A.R. Rescue Timer yang masih digunakan oleh German Maritime Search and Rescue Service hingga kini, atau S.A.R. Flieger Chronograph yang banyak dipakai oleh pilot penyelamat. Harga yang lebih terjangkau dibanding merek mewah lain seperti Glashütte Original atau A. Lange & Söhne pun membuat merek ini lebih mudah menjangkau masyarakat luas.
13. Tutima Glashütte
Awalnya Tutima adalah merek jam yang dibuat oleh Dr Ernst Kurtz yang saat itu memimpin perusahaan jam terbesar di Glashütte, Uhren-Rohwerke-Fabrik Glashütte AG – Uhrekfabrik Glashütte AG (UROFA-UFAG). Perang dunia menghapus eksistensi Tutima sebelum pada tahun 1960, brand ini dihidupkan kembali oleh mantan murid Dr. Kurtz bernama Deieter Delecate yang ditemuinya saat memindahkan basisnya ke Bremen.
Dari awal, Tutima dikenal karena kualitas produk serta tingkat presisinya yang luar biasa. Meski begitu merek jam tangan Jerman ini identik dengan jam pilot. Mereka bahkan mensponsori Tutima Academy of Aviation Safety dan berpartner dengan German Aero Club.
Salah satu karya ikonik Tutima Glashütte adalah 1940s Pilot’s Chronograph yang menggunakan UROFA Calibre 59. Pada tahun 1984, Tutima Military Chronograph ref.798 bahkan terpilih sebagai jam tangan resmi pilot NATO.
Karya ikonik lain mereka adalah Tutima Glashütte Hommage Minute Repeater yang dibuat dalam rangka merayakan kembalinya merek ini ke Glashütte. Jam tangan ini merupakan jam dengan full minute repeater pertama yang dibuat di Glashütte, sekaligus yang pertama di jam tangan buatan Jerman. Jam tangan ini tetap menjadi contoh hebat pembuatan jam tangan berkualitas yang mampu memamerkan keahlian teknis Tutima yang luar biasa.
Sama seperti produk buatan Jerman asli lainnya, merek jam tangan Jerman juga punya kualitas yang hebat dan tidak kalah dibanding jam buatan Swiss atau Jepang. Kota Glashütte bahkan menjadi salah satu kiblat jam tangan dunia layaknya Jenewa dan Le Locle di Swiss, atau Besançon di Perancis.
Jam tangan dari negara ini banyak mencerminkan gaya hidup mereka yang simpel, terus terang, fokus, memiliki daya tahan tinggi, serta fungsional. Meraka pun memiliki banyak inovasi, dan bahkan banyak di antara mereka yang membuat movement mereka sendiri.
Jadi jika kamu sedang mencari jam tangan, beberapa merek dari Jerman di atas bisa jadi alternatif terbaik dan anti mainstream di luar jam tangan Swiss Made atau Made in Japan.