7 Kelebihan dan Kekurangan Blog Niche dibanding Blog Gado-Gado
Satu pertanyaan yang banyak diajukan blogger pemula adalah, “pilih blog niche atau blog gado-gado?”
Bagi yang belum tahu, blog niche adalah blog yang membahas satu topik khusus saja. Sedangkan blog gado-gado adalah istilah untuk blog umum yang membahas banyak topik sekaligus. Selain kedua jenis blog tersebut, ada juga blog micro niche yang topik bahasannya jauh lebih spesifik dibanding blog niche.
Sebagai contoh, blog utama saya awalnya adalah blog niche yang lebih banyak membahas tentang blogging. Namun lambat laun, blog ini malah berubah menjadi blog gado-gado yang membahas banyak hal mulai dari aplikasi hape, photoshop, hingga sosial media.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan keduanya. Baik blog niche maupun blog gado-gado memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Namun jika kamu masih pemula dan ingin membuat blog sendirian, saya lebih menyarankan kamu untuk membuat blog niche terlebih dahulu. Saat sudah mendapatkan trafik yang cukup, kamu bisa menambah topik bahasan yang masih ‘nyambung’ dengan niche tersebut.
Jika kamu masih ragu membuat blog niche, berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan blog niche yang bisa kamu pertimbangkan.
Kelebihan Blog Niche dibanding Blog Gado-gado
1. Membuat kamu lebih fokus
Percaya atau tidak, mencari ide tulisan untuk blog gado-gado tidak lebih mudah dibanding mencari ide untuk blog niche, apalagi jika kita membuat blog tanpa dibantu orang lain.
Dengan banyaknya pilihan topik yang bisa ditulis, kadang kita merasa terlalu sulit untuk memberi prioritas, mana konten yang harus dikerjakan terlebih dahulu?
akhirnya, kebanyakan blog gado-gado malah jadi fokus pada 1-2 topik yang menguntungkan blog tersebut saja.
Dengan memilih satu topik saja, kita bisa lebih fokus pada topik bahasan yang lebih spesifik. Isi konten kita pun bisa lebih dimaksimalkan dan digarap dengan lebih baik. Jadi tidak heran jika blog niche seringkali memiliki konten-konten panjang yang lebih informatif dibanding artikel blog gado-gado pada umumnya.
2. Membangun authority
Sama seperti brand-brand yang identik dengan produk tertentu, kita juga bisa menancapkan authority blog dengan mengisinya dengan tema yang spesifik. Dengan begitu setiap kali ada topik yang ingin kita cari informasinya, maka nama blog kitalah yang akan teringat pertama kali. Karena alasan ini pulalah, blog niche umumnya lebih dipercayai sebagai sumber informasi dibanding blog gado-gado.
Sebagai contoh, Diskartes.com adalah blog keuangan yang membahas secara spesifik mengenai saham, blockchain, fintech, dan ekonomi. Dengan authority yang dimilikinya, orang-orang yang pernah membaca artikel di situs itu kemungkinan besar akan kembali lagi untuk mencari info seputar topik-topik keuangan. Dan dibandingkan situs ekonomi lain yang pembahasannya lebih umum, isi dari situs ini akan lebih dipercaya
3. Berpeluang untuk tampil di halaman pertama
Hmm, kalau yang ini sayangnya saya belum pernah coba sendiri. Di Indonesia juga contohnya tidak terlalu banyak.
Tapi dari beberapa studi kasus blog luar negeri, web niche seringkali bisa muncul di halaman pertama Google. Tidak hanya di kata kunci dengan tingkat persaingan yang rendah, tapi juga untuk yang tingkat persaingannya lumayan tinggi.
Hal ini tidak lepas dari poin kedua yang tadi saya bahas. Berhubung bahasannya sangat spesifik, maka Google akan memberikan kita ‘nilai lebih’ pada topik yang sering kita bahas secara mendalam. Meski begitu hal ini juga tidak mudah karena memabngun authority membutuhkan usaha yang tidak sedikit.
3. Potensi mendapatkan pengunjung yang loyal
Masih ada sangkut pautnya sama authority blog. Blog dengan niche spesifik biasanya akan lebih mudah mendapatkan pengunjung yang loyal. Jika kamu sering update blog niche, pengunjung juga akan terus bolak-balik untuk melihat postingan terbaru mengenai topik yang mereka senangi. Tidak jarang postingan terbaru di blog tersebut akan mendapatkan interaksi yang besar pula.
4. Blog niche lebih mudah dimonetasi
Menyambung poin di atas, memiliki blog niche bisa memudahkan kamu untuk menghasilkan uang lewat blog.
Pertama, meski jumlahnya mungkin tidak terlalu banyak, pengunjung yang loyal seperti ini bisa lebih berharga dibanding pengunjung biasa yang hanya lewat sekali saja. Jika kamu coba menghasilkan uang dari blog dengan afiliasi atau CPA, maka tingkat konversi dengan penunjung loyal bisa jauh lebih besar.
Kedua, blog niche konon juga lebih disukai pengiklan karena mereka bisa memasang iklan dengan target yang sangat spesifik. Hal ini bisa memicu naiknya harga jual blog kamu di mata pengiklan.
5. Bisa jadi batu loncatan untuk blog
Membuat blog baru dan bersaing dengan blog-blog besar lain dengan niche dengan tingkat persaingan yang tinggi bukanlah tindakan yang bijak. Boro-boro tampil di halaman pertama Google, konten yang kita buat mungkin bakal terlempar dari 10 halaman teratas.
Agar bisa merangsek dengan cepat ke halaman pertama, kita bisa mulai dengan mengincar niche tertentu. Jadi membuat blog niche bis ajadi batu loncatan bagi blog kita untuk bisa bersaing dengan blog lain yang lebih dulu muncul.
Semakin mudah persaingannya semakin bagus. Meski ‘nilai’ yang didapat kecil, kita bisa mulai membangun reputasi blog kita sedikit demi sedikit. Saat blog kita sudah mulai bisa bersaing, barulah incar keyword dengan tingkat kompetisi yang lebih sulit.
Kekurangan Membuat Blog Niche
6. Jumlah trafik yang terbatas
Jumlah trafik yang bisa didapat dari blog niche akan terbatas pada banyaknya orang yang tertarik dengan niche yang kita tulis. Namun untuk mengakalinya kita bisa membuat konten dengan niche lain yang masih berhubungan dengan niche kita pilih di awal.
7. Kehabisan Ide
Jika yang dibahas hanya hal itu-itu saja, pasti suatu saat kita bakal kehabisan ide menulis. Apalagi jika niche yang dibahas memang terlalu sempit.
Namun jangan khawatir, ada beberapa ide yang bisa kamu lakukan jika kehabisan ide untuk ditulis.
Pertama, kita bisa mengupdate konten-konten blog kita agar selalu fresh dan update. Kedua, kita bisa mendaur ulang konten dalam bentuk lainnya seperti video atau infografis. Ketiga, kita bisa mulai menulis niche lain yang masih berhubungan dengan niche blog kita.
Saya harap artikel singkat ini bisa menjadi jawaban bagi kamu yang masih bingung memilih untuk membuat blog niche atau blog gado-gado.
Jika kamu membuat blog seorang diri, ada baiknya jika kamu mulai dengan membuat blog niche terlebih dahulu. Namun tidak ada salahnya juga membuat blog gado-gado. saat kamu sudah menemukan satu topik yang dienangi, kamu bisa fokus untuk menulis di niche tersebut terlebih dahulu.
Wow! thanks for share
Wah bermanfaat sekali
Setuju dengan poin-poin yang sampean sampaikan mas, walaupun sering kehabisan ide jarang update blog niche masih saja tetep keren kog hehe.. Tapi kebanyakan blog Indonesia itu gado-gado
iyes, padahal enak kalau blog gado-gado lebih banyak bahannya, tapi kalau saya kayaknya lebih seneng yang topiknya khusus. Kyk blog ini gado-gado malah males updatenya, wkwkwk
Bener banget mas, saya punya blog gado-gado gara-gara dulu mulai belajar nulis, umurnya sdh 3 tahun, untuk optimasinya setengah mati DA PA naik turun, dari 15 turun ke 8, begitu pula dengan PA, kemarin nyoba beli BL malah PAnya jadi cuma 1 setelah 20 an.
Namun beda dengan satu blog saya yang fokus pada satu niche jarang diisi konten, tapi DA PA nya bertahan dari 12 ke 16 begitu pula PA nya.Untuk gado-gado sangat berat, dan saya membuktikan itu.
Teng kiu pencerahannya mas.
Hmm, blog gado-gado saya sih gak pernah sampai begitu, tapi memang dibanding blog microniche lebih sulit untuk ngeranking. Makanya biasanya blog gado-gado saya pertama2 ngebahas banyak hal, tapi endingnya malah ngebahas lebih lanjut topik2 yang ngedatengin banyak trafik 🙂