Mengenal Arti SpO2 di Smartwatch
3 mins read

Mengenal Arti SpO2 di Smartwatch

Beda dengan jam tangan biasa, smartwatch dilengkapi dengan beragam sensor yang membuatnya dapat digunakan untuk melacak berbagai macam hal. Salah satunya adalah smartwatch oximeter yang dilengkapi dengan sensor SpO2 yang baik untuk mengukur tingkat kesehatan seseorang.

Fitus ini sendiri pertama kali muncul pada smartwatch dan smartband yang dibuat untuk tujuan olahraga dan kegiatan outdoor. Dengan sensor tersebut, kita bisa mengetahui kondisi tubuh pada kondisi tertentu. Selain itu sensor tersebut juga bisa mendeteksi hal lain seperti gangguan tidur.

Nah, sebelum mengetahui lebih jauh mengenai pentingnya sensor tersebut, cari tahu dulu yuk apa arti SpO2 pada smartwatch berikut ini.

Apa Itu SpO2 dan Kenapa Ini Penting?

SpO2 dikenal juga sebagai saturasi oksigen yang menunjukan tingkat oksigen pada darah. Tubuh sendiri membutuhkan tingkat oksigen tertentu dalam darah agar bisa bekerja secara normal.

Tingkat SpO2 umumnya ditampilkan dalam bentuk persentase. Pada orang normal, nilai SpO2 biasanya berkisar antara 95-100%. Namun pada beberapa kasus, seperti masalah kesehatan pada paru-paru, nilai SpO2 bisa turun hingga di bawah 92%.

Hubungan SpO2 dan Kesehatan

Mengetahui nilai SpO2 dapat memberi tahu kita seberapa baik jantung dalam memompa oksigen ke seluruh tubuh.

Pada saat melakukan aktivitas berat atau pergi ke tempat yang tinggi, tingkat SpO2 dapat memberi tahu pengguna smartwatch apakah tubuh mereka mampu berjalan pada kegiatan tersebut atau tidak.

Sedangkan pada beberapa masalah kesehatan, tingkat SpO2 dapat digunakan untuk memantau beberapa penyakit yang berkaitan dengan pernapasan seperti asma, radang paru-paru, anemia, serangan jantung, hingga infeksi virus COVID-19.

Cara Mengukur SpO2

Cara paling umum dalam mengukur kadar oksigen dalam darah adalah menggunakan oximeter. Alat ini dapat dibeli dengan mudah dan dapat digunakan dengan mudah hanya dengan menjepitkannya pada jari saja.

cara mengukur saturasi oksigen (SpO2) dengan pulse oximeter

Oximeter bekerja dengan cara membandingkan penyerapan cahaya yang melalui jari tangan tersebut. Oximeter akan memancarkan dua sinar dengan panjang gelombang yang berbeda, yaitu gelombang merah 660 nm dan near-infrared 940nm.

Darah yang mengandung banyak okseigen akan menyerap lebih banyak cahaya near-infrared sementara darah yang mengandung lebih sedikit oksigen akan memungkinkan lebih banyak cahaya melaluinya.

Sensor SpO2 pada Smartwatch

Berbeda dengan oximeter biasa, Smartwatch mengukur kadar oksigen darah menggunakan teknik SpO2 lain disebut reflectance pulse oximetry. Metode ini hanya mengukur cahaya yang dipantulkan, bukan cahaya yang melewati tubuh. Karena itulah, sensor SpO2 pada smartwatch umumnya bisa digunakan untuk mengukur kadar oksigen darah dari bagian tubuh lain seperti dada dan pergelangan tangan.

cara kerja sensor spo2 pada smartwatch

Dalam metode ini, sensor SpO2 pada smartwatch juga memakai dua jenis cahaya seperti oximeter, yaitu cahaya merah dan cahaya inframerah. Namun pengukuran tingkat saturasi oksigen dilakukan dengan melihat perbedaan antara cahaya yang dipancarkan dan dipantulkan oleh jaringan subkutan atau tulang ke sensor pada jam tangan pintar.

Kekurangan Sensor SpO2 pada Smarwatch

Meski menyenangkan untuk dapat memeriksa kadar oksigen darah di pergelangan tangan kapan saja, oksimetri berbasis reflektansi yang digunakan jam tangan pintar relatif kurang berkembang dibandingkan dengan metode transmisif pada pulse oxymeter biasa. Tidak hanya itu, pengukuran kadar oksigen darah smartwatch tidak setara dengan standar klinis.

Faktanya, tidak ada sertifikasi medis untuk oksimeter pada jam tangan pintar yang menunjukkan bahwa alat tersebut dapat digunakan untuk diagnosis kesehatan. Sensor SpO2 pada smartwatch sendiri lebih ditekankan untuk tujuan kebugaran dan lebih baik digunakan untuk memantau tubuh saat berolahraga atau beraktivitas berat saja.

Jadi jika ingin memantau kadar saturasi oksigen untuk keperluan medis, ada baiknya jika kamu membeli sebuah oximeter. Namun jika kamu hanya ingin menggunakannya untuk kepentingan non-medis, tentu tidak ada salahnya memilih smartwatch dengan oximeter yang pastinya berguna untuk memantau tingkat kesehatan kamu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *